Kamis, 22 Maret 2018

Menghargai Jasa Para Pahlawan


Bangsa  yang besar ialah bangsa yang sanggup menghargai jasa para pahlawan. Pepatah itu mengingatkan kita untuk selalu menghargai jasa para pahlawan. Para satria telah berjuang dengan mengorbankan harta, benda, jiwa, bahkan nyawanya untuk meraih kemerdekaan menyerupai yang kini ini kita nikmati. Berkat pengorbanan dan pengabdiannya, bangsa kita sanggup terlepas dari penjajahan dan menjadi negara yang merdeka, bebas, dan berdaulat. 

Kini kau sebagai putra putri penerus bangsa memiliki kiprah untuk meneruskan impian para pahlawan. Kamu berkewajiban melanjutkan usaha satria sebagai satria pembangunan mewujudkan bangsa Indonesia yang sejahtera, aman, damai, tertib, tenteram, dan bahagia. Dengan demikian, kau telah turut menghargai jasa para pahlawan. 

Untuk menjadi satria pembangunan, kau sanggup menerapkan nilainilai kepahlawanan yang telah ditunjukkan mereka. Berikut nilai-nilai kepahlwanan yang sanggup kau terapkan dalam kehidupan sehari-harimu. 


1. Rela Berkorban 

Sikap rela berkorban ialah perilaku yang lebih mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Sikap rela berkorban sanggup dibiasakan di lingkungan rumah, keluarga, dan masyarakat. Kita harus peduli kepada orang lain. 


2. Berjiwa Besar 

Berjiwa besar ialah perilaku yang mau mendapatkan segala yang terjadi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Berjiwa besar sanggup diwujudkan dengan mau mendapatkan kekalahan dengan ikhlas, meminta maaf dan memberi maaf.


Ayo Berlatih


Pahamilah bacaan di atas! Kemudian, tuliskan cara menghargai jasa para satria bangsa!


 yang besar ialah bangsa yang sanggup menghargai jasa para satria Menghargai Jasa Para Pahlawan


Ayo Belajar dari Masalah


1. Bel tanda masuk berbunyi. Semua siswa masuk kelas. Ketika akan masuk kelas, tidak sengaja Bambang menginjak kaki Heru. Bambang minta maaf kepada Heru. Tetapi, Heru justru memarahi Bambang. Heru menganggap Bambang sengaja menginjak kakinya. Persoalan sepele tersebut menjadi besar. 

Jika kau menjadi Heru, tindakan apakah yang akan kau lakukan kepada Bambang?
Jika saya menjadi Heru saya akan memaafkan bambang lantaran bambang beritikad baik dengan meminta maaf terlebih dahulu lantaran menginjak kaki saya.


Jika kau menjadi Bambang, tindakan apakah yang akan kau lakukan kepada Heru?
Langsung meminta maaf kepada heru dan menjelaskan ketidak sengajaanya menginjak kaki bambang.


2. Di kelasmu sering diadakan ulangan harian. Pernahkah kau menerima nilai yang kau harapkan dan nilai yang tidak kau harapkan? Bagaimana sikapmu ketika menerima nilai yang kau harapkan? Bagaimana sikapmu ketika menerima nilai yang tidak kau harapkan?

Pernah, Sikap saya ketika menerima nilai yang dibutuhkan yaitu bersyukur kepada Allah SWT, dan tidak menyebabkan rasa sombong serta cepat puas, Jika nilai yang didapatkan tidak sesuai harapan biasanya saya jadikan motivasi semoga lebih ulet lagi berguru dan berdoa semoga ulangan berikutnya memuaskan nilainya.


3. Di kelasmu, akan diadakan ulangan. Kamu ingin menerima nilai bagus. Karena itu, kau pun berguru dengan tekun. Bagaimana sikapmu dikala menghadapi ulangan? Apa alasannya? Jika ada temanmu yang meminta jawabanmu, apakah kau rela memberikannya? Mengapa demikian?

Sikap saya dikala menghadapi ulangan yaitu tidak tergesa gesa dan fokus pada apa yang akan saya kerjakan, lantaran jikalau kita tidak fokus dikala ulangan akhirnya biasanya mengecewakan. Dan Jika dikala ulangan sobat saya ada yang meminta kunci tanggapan akan saya tolak, lantaran jikalau saya berikan jawabanya sama halnya kita sedang berlatih tidak jujur, Alasanya supaya tidak menyebabkan ketidak jujuran menjadi kebiasaan diantara kita, lantaran kejujuran ialah nilai penting dalam kehidupan.

4. Setiap berangkat ke sekolah, Andi dan Agus selalu bersama-sama. Mereka berjalan kaki. Saat berjalan kaki, tiba-tiba seorang nenek jatuh persis di hadapan mereka. Agus dan Andi terus berjalan lantaran takut terlambat masuk sekolah. Padahal, nenek itu membutuhkan pemberian mereka untuk sanggup berdiri. Apakah perilaku Andi dan Agus mencerminkan perilaku rela berkorban? Mengapa? Jika kau menjadi Agus atau Andi, tindakan apa yang akan kau lakukan?

Sikap Agus dan Andi yang tetap meninggalkan si Nenek dikala terjatuh tidak mencerminkan perilaku rela berkorban, lantaran mereka berdua hanya memikirkan diri mereka sendiri. Jika saya menjadi Agus dan Andi saya akan meolong sang nenek terlebih dahulu kemudian gres melanjutkan perjalanan ke sekolah lagi.

5. Saat Pak Guru sedang menjelaskan di depan kelas, ada dua orang temanmu yang asyik berbicara sendiri. Mereka tidak memperhatikan klarifikasi Pak Guru. Bagaimana sikapmu terhadap dua temanmu itu? Mengapa demikian?Bagaimana perilaku yang seharusnya dilakukan oleh kedua temanmu dikala Pak Guru sedang mengajar? Mengapa demikian?

Sikap saya terhadap kedua sobat saya yang berbicara sendiri dikala guru mengambarkan yaitu mencoba menegur, lantaran perbuatanya selain tidak menghormati pak guru, perbuatan mereka juga mengganggu sobat lain yang sedang serius mengikuti pelajaran. Sikap yang seharusnya dimiliki mereka berdua dikala pak guru sedang mengajar yaitu mau memperhatikan dengan baik apa yang pak guru sampaiakan dan tidak berbcara sendiri, lantaran dengan cara memperhatikan mereka akan gampang mendapatkan ilmu yang disampaiakan oleh pak guru.


Sumber https://www.gurune.net/

Artikel Terkait