Chapter 16-70. Saga Empire, Pertarungan Di Imperial Capital (3)
"Fuu-han, Fuu-han--"
Hero Fuu yang dipanggil ke ruang audiensi Saga Empire oleh pendampingnya mencari sumber suara yang terdengar akrab memanggil namanya.
"Fuu-han, semua orang akan mencurigaimu jika kau terus gelisah seperti itu."
Hero Fuu berbalik ketika seseorang menepuk pundaknya.
"--Eh?"
Yang berdiri di sana bukanlah pria kecil seperti yang dia duga, tetapi seorang pria muda dengan pakaian seperti bendahara.
Skill penilaian yang diberikan kepada Hero Fuu oleh dewa Parion memberitahunya bahwa pemuda ini adalah homonculus.
"Oh, tubuh ini, Ini yang mereka sebut pembawa pesan kau tahu."
Pria muda itu mengambil arloji saku dari dadanya sambil berbicara dengan suara yang menampar wajahnya.
"- Made in Japan?"
"Yeap, seorang kenalanku mengimpor ini dari Weasel Empire."
Homonculus itu menjawab Hero Fuu yang memperhatikan kata [MADE IN JAPAN] terukir di bagian belakang arloji saku.
"Dalam 10 menit, tepat pukul 12, penghalang akan melemah sesaat. Gunakan kesempatan itu untuk meminta bantuan Ramiko-han, ok."
Homonculus menepuk bahu Hero Fuu saat dia berjalan melewatinya.
"Bagaimana kau tahu tentang Ramiko-san--"
Homonculus tidak terlihat lagi ketika Hero Fuu berbalik.
"Kepala demon lord beregenerasi menjadi kambing!"
Teriakan dari orang-orang di ruang audiensi mencapai telinga Hero Fuu saat dia melihat sekitar.
Kepala demon lord yang seharusnya telah hilang oleh tembakan dari penembak jitu misterius telah muncul kembali.
"Kepala kambing, tetapi bukankah itu vampir? Sabbath? Apa artinya itu?"
Suara bingung Hero Seigi juga bisa terdengar.
Baik para menteri dan para hero dilemparkan ke dalam kebingungan.
"Diam, Seigi. Aku akan memanggang demon lord ini, ikut denganku."
"Tunggu, Yuuki, jangan tarik tanganku. Bukankah kau akan membawa Fuu juga?"
"- Fuu? Nah, tidak dengan orang itu."
Kata-kata Hero Yuuki menusuk hati Fuu.
Oleh karena itu, kelanjutan dari perkataan Hero Yuuki, "Orang itu hampir tidak pernah menghadiri latihan. Dia akan terluka parah jika kita membawanya bersama kita" tidak pernah mencapai telinganya.
Masa depan mungkin akan berubah jika Hero Fuu benar-benar mendengar kata-kata itu.
◇
"Kerahkan semuanya! Apapun yang bisa menahan pintu!"
Seorang kesatria berarmor hitam berteriak ketika dia menahan sebuah pintu besar yang mengarah keluar gereja.
Sekitar sepuluh tentara memegangi pintu bersama dengan ksatria hitam, kaki mereka melayang setiap kali pintu itu terbentur keras ketika mereka mati-matian memegangi pintu.
Di belakang mereka, anak-anak yatim dari kuil, dan priest magang yang merawat anak-anak ini menatap mereka dengan ekspresi ketakutan.
"Parion-sama, tolong berikan perlindunganmu pada para ksatria pemberani ini—"
Ketika seorang gadis priest magang mempersembahkan doanya kepada dewa, murid-murid lain dan anak yatim mulai berdoa bersamanya dengan putus asa.
Namun, dunia ini kejam.
Pintu besar mengeluarkan suara berderit, dan kemudian mata merah mengintip dari celah.
Para ksatria dan beberapa prajurit mengutuk dengan keras, sementara mayoritas orang di sini berteriak.
Mulut yang mengintip dari pintu menyeringai.
Mata merah menghilang dari celah, dan tepat ketika semua orang menghela nafas lega -.
BOOM - dengan suara menderu, pintu besar itu terhempas bersama dengan ksatria hitam dan tentara.
Seorang Vampire Knight dengan punggung yang bungkuk muncul.
Matanya mencari mangsa menatap priest magang di sebelah anak-anak yatim satu per satu.
Lidah Vampire Knight menggeliat seperti ular, mata merah dan mulutnya yang tersenyum membentuk bulan sabit.
Vampire Knight perlahan melangkah maju seolah-olah untuk memenuhi hati sadisnya.
"Kau tidak akan lolos! Selama aku memakai Armor Hitam yang diberikan oleh Yang Mulia, lututku tidak akan pernah menyerah di hadapan roh-roh jahat!"
Ksatria hitam berdiri, menghunus pedang yang tergantung di pinggangnya, dan melangkah maju untuk menahan Vampir Knight.
Pedangnya dibalut cahaya merah, cahayanya menghasilkan bilah lain di atas pedang itu sendiri.
"--Itu Magic Edge!"
Salah satu anak yatim berteriak, terdapat harapan di mata anak-anak lain.
"Aku datang, kau tahu!"
Ksatria hitam itu berlari menuju Vampire Knight dengan kecepatan yang mengabaikan armor beratnya dan mengayunkan pedangnya dengan kekuatan besar sambil meninggalkan jejak cahaya merah.
Anak-anak yatim dan para tentara bersorak, sebuah adegan yang menggambarkan kemenangan ksatria hitam terputar di mata mereka.
Namun, dunia ini kejam -.
Setelah bentrokan sengit, yang jatuh dalam genangan darah bersama dengan suara gemuruh adalah ksatria hitam sebagai gantinya.
Vampire Knight perlahan-lahan melangkah menuju ksatria hitam sambil menyeringai 'kisha kisha'.
"L-level 50?"
Salah satu priest magang dengan skill Penilaian memperhatikan fakta itu.
Hanya para hero dan beberapa makhluk absurd yang bisa mencapai level ini, sebuah wilayah yang diperuntukkan bagi para hero dan demon.
Tidak peduli seberapa hebatnya ksatria hitam Saga Empire, mereka masih dalam batasan manusia.
"Aku, tidak akan, membiarkanmu."
Ksatria hitam berdiri.
Bahkan setelah kehilangan salah satu lengannya, dengan darah di sekujur tubuhnya, dia terus berdiri untuk menunjukkan punggungnya pada mereka yang harus dia lindungi.
Tentara yang melihat model seorang ksatria di dalam dirinya mencambuk kaki mereka yang gemetaran dan membentuk perisai daging di depan orang-orang.
Vampire Knight yang sebelumnya bertarung dengan tangan kosong, membuat paku di kedua tangannya merah, dan membentangkannya menjadi sepuluh bilah.
Vampire Knight menjilat salah satu bilah, tersenyum sadis.
Sambil merasakan bahwa pertempuran ini akan menjadi yang terakhir, ksatria hitam menghasilkan magic edge pada pedangnya.
--VWOUNPWEELE.
Vampire Knight menghilang dan muncul di depan ksatria hitam.
Ksatria hitam berhasil memblokir dua kali serangan sepuluh bilah sebelum pedangnya pecah pada serangan ketiga.
"Pedangku mungkin hancur, tapi hati ksatriaku tidak akan pernah hancur. Itulah kepercayaan keluargaku."
Vampire Knight mencibir 'kisha kisha' pada kata-kata ksatria hitam yang terdengar lebih seperti kepercayaan.
――VWOUNPWEELE。
Vampire Knight meraung.
――VWOUNPWEELE。
――VWOUNPWEELE。
Dua raungan bergema kembali, dan dua bayangan hitam muncul dari pintu masuk yang telah kehilangan pintunya.
"Kau membuatku takut ..."
"Mengapa bantuan ini tidak berada pada pihak kita ..."
Para prajurit mengeluarkan kutukan dan air mata.
Knight hitam diam-diam mencengkeram pedangnya yang patah.
"--Hero-sama."
Dari mulut siapa kata itu keluar.
Apakah itu rahmat Dewa bahwa tidak ada seorang pun di sini yang menyadari ironi bahwa Vampire Knight yang mengejar mereka diciptakan oleh salah satu dari hero itu sendiri--.
Respons terhadap itu adalah getaran yang mengguncang seluruh gereja dan cakar tak terhitung yang menembus dinding gereja yang tebal.
"Kisha?"
Vampire Knight menatap jendela di lantai dua dari gereja yang sekarang berlubang.
"TOU, nanodesu!"
Sebuah bayangan kecil menghancurkan jendela dan mendarat di gereja.
"Golden Knight Kuning datang, nanodesu!"
Itu adalah hero kecil yang mengenakan golden armor dengan pose shupin.
――VWOUNPWEELE.
Vampire Knight menghilang dan mendekat ke arah Golden Knight.
Adegan serupa seperti pertarungan dengan ksatria hitam sebelumnya dimainkan, tetapi yang satu ini memiliki beberapa perbedaan.
Sepuluh bilah yang dihunuskan oleh Vampire Knight hancur berkeping-keping oleh pedang putih yang dipegang oleh Golden Knight, napas darah yang bisa melelehkan batu bahkan tidak bisa berhasil membakar mantel kuningnya, malah menyebar ke lantai.
――VWOUNPWEELE。
――VWOUNPWEELE。
Dua Vampire Knight yang tersisa mengabaikan Golden Knight dan bergegas menuju warga sipil.
Ksatria hitam berusaha untuk menghadang mereka, tetapi dia tidak memiliki kekuatan tersisa di lengan dan kakinya.
Para prajurit pergi ke depan untuk melindungi ksatria hitam, tetapi mereka akan musnah oleh satu tebasan Vampire Knight, berguling-guling di tanah seperti barel.
Vampire Knight mengayunkan pukulan untuk membunuh ksatria hitam.
"" "KNIGHT-SAMA!" ""
Para priest magang menutup mata mereka, takut akan yang terburuk.
"Chicchicchi, nanodesu. Kau tidak boleh melakukan tindakan hidung madu di hadapan Dog Hero - nodesuyo."
<TLN : Hidung madu = honey nose>
Para pastor magang membuka mata mereka karena mendengar suara yang agak konyol itu.
Golden Knight mangacungkan jarinya saat dia berdiri di depan ksatria hitam, melindunginya.
Jika masternya ada di sini, dia mungkin telah mengoreksinya untuk menggunakan [keji] bukan [hidung madu], tetapi tidak ada orang di tempat ini yang mampu melakukannya sekarang.
<TLN : Keji = heinous, pengucapannya hampir mirip dengan honey nose, si pochi typo :v>
Selain itu, Perkataan [Pochi] setelah bagian 'Dog Hero' ditimpa dengan suara dengung elektronik yang dihasilkan oleh AI pendukung golden armor.
"Aah! Kau tidak bisa melarikan diri nanodesuyo!"
Para Vampire Knight yang telah menyadari situasi tidak menguntungkan, mencoba masuk ke gereja.
Golden Knight menangkap mereka dengan Flickering Step, memotong salah satu dari Vampire Knight seperti zunbararin, dan berurusan dengan yang lain menggunakan salah satu serangan pamungkasnya.
Yang terakhir nyaris lolos dari pengejarannya dan pergi ke luar gereja.
"Kau tidak akan lolos nodesu!"
Golden Knight menghentikannya, bergegas ke arah pintu masuk.
Vampire Knight yang seharusnya melarikan diri kembali ke gereja, tampak ketakutan akan sesuatu.
Tawa 'kisha kisha' menghilang saat menatap ke luar gereja dengan ketakutan.
――VWOUNPWEELE。
Darah yang keluar dari tubuh Vampir Knight berubah menjadi armor merah gelap, tombak dan perisai ksatria dengan warna yang sama terwujud di tangannya. Vampire Knight telah memasuki mode pertempuran maksimum dalam waktu singkat.
Bilah putih tumbuh di punggungnya.
Tombak dan perisai yang baru saja terwujud jatuh menjadi cair, Vampire Knight itu sendiri menghilang menjadi abu.
Di sisi yang berlawanan, seorang Golden Knight berdiri memegang tombak dragon tanpa perasaan.
"『 Golden Knight Oranye 』nanodesu!"
Kalimat ceroboh Golden Knight Yellow ditimpa dengan rekaman audio yang disediakan oleh AI pendukung golden knight.
"Kuning, biarkan aku mengendarai Lyuryu. Kita akan mendekati demon lord dari langit."
"Ya nanodesu. Tapi, bukankah buruk jika kita tidak memberikan obat kepada ksatria dulu nanodesuyo?"
"Tidak perlu khawatir tentang itu."
Golden Knight Orange memalingkan wajahnya ke arah ksatria hitam.
Seorang ninja yang mengenakan topeng kucing yang muncul entah dari mana sudah merawat ksatria hitam dan orang-orang terluka lainnya dengan gulungan kain kasa.
"Seperti yang diharapkan dari - nanodesu."
"Kita harus bergegas."
"Roger nanodesu. Lyuryu, ayo nanodesu!"
Dua Golden Knight yang keluar dari gereja terbungkus dengan tangan besar yang ditutupi sisik putih dan menghilang di baliknya.
Orang-orang yang akhirnya menyadari bawha hidup mereka telah diselamatkan, mengucapkan terima kasih dan doa.
◇
"Bukankah itu terlalu besar?"
Hero Yuuki yang telah naik ke salah satu menara benteng bergumam ketika dia menatap demon lord berkepala kambing yang menempel di dinding kastil.
Hero Seigi, empat ksatria hitam dan dua kastor hadir di sebelahnya, bertindak sebagai pendukung.
Petugas yang memanggil para hero ini ke aula penonton tidak cocok untuk pertempuran, jadi mereka tidak ada di sini.
"Itu benar .... Yah, demon lord di Holy Land Parion juga besar, tapi magicmu akan mengurusnya, kan Yuuki."
"Kau mengatakannya seperti itu adalah hal mudah."
Selain Unique Skill Hero Yuuki yang memperkuat magicnya, ia juga mengambil magic potion yang meningkatkan magic pendampingnya, Michael alias Mieka.
"Inferno"
Spell magic fire tingkat lanjut yang telah digandakan kekuatannya meledak pada demon lord.
Api memenuhi kastil, mengubah taman-taman indah dan interior mewah menjadi abu.
Panas yang bahkan bisa melelehkan batu mengkarbonisasi tubuh demon lord.
"Yippee! Ini berhasil! Yuuki, lakukan itu lagi, lagi!"
"Skill ini memiliki waktu cooldown, jadi aku harus menunggu."
"Apa, tidak ada gunanya. Apakah kau pistol sekali tembak atau semacamnya."
"Aku tidak ingin mendengar itu darimu secara khusus."
Hero Yuuki dan Hero Seigi terlibat pertengkaran meskipun mereka berada pada situasi yang sama.
"Hero-sama!"
Salah satu ksatria hitam yang datang bersama mereka sebagai penjaga memperingatkan.
Melihat ke atas, demon lord itu tampaknya sedang menarik nafas dalam-dalam.
Tidak yakin apa itu, tetapi demon lord jelas berusaha menyerang kembali.
"Oh sial"
"Kalian, lari!"
Hero Seigi melompat dari menara menggunakan Flight Shoes, Hero Yuuki mengikutinya.
Sesaat kemudian, nafas merah gelap menyelimuti menara tempat mereka berada sebelum terhempas oleh gelombang kejut, melelehkan pondasi menara yang tersisa.
"Geh, dia datang ke sini. Cepat sekali!"
"I-itu masih dalam perkiraanku!"
"Lalu, apa hal terbaik yang bisa kau lakukan ?! Tentunya kau punya satu!"
"Aku tidak akan melarikan diri jika aku memilikinya!"
"Kau tidak berguna!"
"Sudah kubilang, bertarung itu di luar keahlianku."
Demon lord mengejar para hero sambil menghancurkan dinding kastil, menara dan fasilitas lainnya di dalam kastil.
Fakta bahwa demon lord tidak bisa mengejar para hero karena tanah landai dan dinding pertahanan tampaknya membuatnya cukup jengkel, dia mengangkat salah satu menara, dan melemparkannya ke para hero.
"Uwaa"
"Geh – Quick Burst."
Hero Yuuki menggunakan Magic Explosion daripada magic fire spesialisasinya, menghancurkan menara yang terlempar.
"Aduh, wow, Yuuki, dasar bodoh! Kau membuat serpihan terbang di sini menggunakan magic Explosion yang tidak kau kuasai!"
Seigi berteriak dan mengutuk ketika dia terkena serpihan kecil.
"Diam! Lebih baik daripada menara terbang mendarat diwajahmu!"
Demon lord semakin dekat di belakang Hero Yuuki saat dia membalasnya.
"Baiklah, Recast Time sudah selesai - Inferno"
Dengan nyala api kedua, lengan demon lord dikarbonisasi sebelum jatuh.
"Kita berhasil! Kau luar biasa Yuuki - agh, itu beregenerasi! Dia beregenerasi!"
Melihat lengan yang seharusnya dikarbonisasi kembali ke bentuk aslinya, Hero Seigi menjerit.
"Ini buruk."
"Aku tidak mau mendengarnya, tapi apa itu!"
Hero Seigi bertanya ketika mereka melanjutkan pelarian mereka.
"MPku tinggal 10%."
"D-dan magic potionmu?"
"Ada di Michael."
"Kau idiot, kenapa kau tidak membawanya!"
Hero Seigi mengambil magic potion dari Inventorynya.
"--Geh."
Para hero menghindar dengan tergesa-gesa.
Lengan demon lord melewati mereka dengan jarak sehelai rambut.
"Uwawawawa"
Botol magic potion jatuh dari tas yang terbuka, Hero Seigi dengan panik menyelamatkan yang terakhir.
"Apa yang kau lakukan, Seigi!"
Botol terakhir yang meleset dari tangan Hero Seigi di ambil oleh Hero Yuuki dari samping.
Tepat ketika dia akan membuka tutup botol, salah satu serpihan yang terbang ke arah mereka memecahkan botolnya.
"Kau gila!"
Hero Seigi mencemooh Hero Yuuki yang menatap botol pecah dengan tak percaya.
"Aku tidak mau mendengar itu darimu, Seigi!"
Keduanya terus melarikan diri bahkan saat bertengkar.
"Tidaaak, ini sudah berakhir! Dia mengejar kitaaa "
"Jika Kau punya waktu untuk berbicara, Kau pasti punya waktu untuk mengalahkannya dengan Unique Skillmu, Seigi."
"Aku tidak bisa melakukan itu sambil bergerak seperti ini!"
Lengan demon lord mendekati para hero dalam upaya untuk mengalahkan mereka.
Para hero nyaris berhasil menghindari ujung jari, menghentikannya dengan magic, tetapi mereka secara bertahap terpojok.
Tepat ketika mereka akan menyerah ketika jari-jari itu mendekat dari kedua sisi, jari-jari itu tiba-tiba tertarik ke belakang.
Keduanya melihat ke belakang dan melihat demon lord tersandung salah satu menara.
Mereka berhasil selamat, secara kebetulan.
"Se-Selamat. Keberuntungan pasti ada di sisiku."
"Keberuntungan? Kalau begitu aku akan menyerahkan sisanya padamu, Lucky Boy."
Hero Yuuki mempercepat larinya dengan magic wind.
"Wha, itu tidak adil, Yuuki!"
Tepat di atas Hero Seigi yang mengeluh, demon lord terbang di atasnya dengan lompatan panjang.
Demon lord berbalik dan merentangkan lengannya lebar-lebar seakan ingin memblokir Hero Seigi.
"Ini semua benar-benar aneh!"
Hero Seigi berteriak putus asa.
Saat berikutnya, awan debu berputar di sekitar demon lord.
Tombak seukuran tiang listrik yang berkilauan menghujani demon lord, menahan pergerakannya di benteng terdekat.
Satu sosok turun dari langit.
"Rambut ungu? --Apakah itu Hero Naniga dari Shiga kingdom?"
Hero Yuuki berhenti berlari dan menatap sosok itu, Hero Seigi yang hampir saja mati juga menatap penyelamatnya sambil menarik napas lega.
Sosok - Hikaru menahan demon lord di tanah dengan cahaya berkilauan.
Dia menendang udara dan mendarat di dekat para hero.
"Kalian baik-baik saja? Nak--"
Cahaya menyilaukan membungkus para hero.
"I-ini?"
"Magic buff?"
"Aku bersikap murah hati di sini. Ini hadiah untuk kalian para pekerja keras."
Tepat ketika magic buff diaktifkan, demon lord itu menghancurkan pertahanannya dan bergerak lagi.
"Aneh, bukan? Dia itu vampir namun tidak mencoba melarikan diri dengan berubah menjadi kabut ..."
"Yang lebih penting! Magic serangan yang tadi! Tembak lagi, cepat."
Hero Yuuki dengan angkuh memberi perintah.
"Ya ampun! Jangan lupa gunakan gelar kehormatan ketika kau berbicara dengan orang tua."
"Lupakan itu! Itu datang! Demon lord datang!"
Hero Seigi memohon dengan panik.
"Maksudku, aku tidak pandai menggunakan magic serangan."
"Siapa yang peduli, lakukan saja!"
"Nn, tidak apa-apa."
"Uwaaaaaa, dia mendekat"
Hero Seigi melarikan diri secepat mungkin menghadapi kekuatan intens demon lord yang mendekat dengan menghancurkan benteng.
"Tidak apa-apa. Lihat--"
◇
"Dua hero lainnya bertarung di sana, dan yang kau lakukan hanya gemetaran di sini!"
Hero Fuu yang telah kehilangan kesempatan untuk melarikan diri dari aula penonton sedang dicela oleh seorang bangsawan muda yang seharusnya menjadi pendampingnya.
Para menteri lain yang menyadarinya mulai mengambil bagian dalam pelecehan verbal pada Hero Fuu.
(Bukankah kalian yang memanggil aku ke sini. Aku tidak pernah meminta Kau untuk membawaku ke sini.)
Hero Fuu hanya bisa melihat ke bawah dalam diam, tapi dia membantahnya dengan marah dalam benaknya.
"Kau gagal sebagai hero!"
(Dan kalian adalah petugas yang gagal.)
"Bahkan Hero Yamato yang disebut hero gagal berhasil mengalahkan [Golden Wild Boar King] dan mendirikan Shiga kingdom, tetapi lihatlah dirimu, kau benar-benar gagal."
(Diam, Kau menteri yang tidak berguna.)
"Apakah kau frustrasi, maka bertarunglah!"
"Tidak ada gunanya. Pengecut ini memiliki tulang punggung."
"Kau hero gagal yang tidak bisa melakukan apa-apa selain menggantung kepalamu!"
(Jadi ini adalah orang-orang yang telah memanggil, tidak, menculik hero selama beberapa generasi ...)
Para menteri dan hero Fuu saling mencibir satu sama lain.
- Fuu. Hero Fuu.
Suara seorang anak mencapai telinga Hero Fuu.
--Bukalah mata anak-anak bodoh yang bejat ini.
Hanya Hero Fuu yang bisa mendengar suara itu.
(Itu benar, dewi-sama memintaku. Aku akan menjatuhkan palu keadilan di negara penculik ini, aku akan membawa kembali akal sehat mereka.)
Sementara mengabaikan pelecehan verbal yang semakin menjadi-jadi oleh para menteri, Hero Fuu membuat keputusannya.
"Oke, baiklah, aku akan melakukannya, aku hanya harus melakukannya, kan!"
Berpura-pura membentak, Hero Fuu mengaktifkan Flight Shoes, dan melompat keluar dari jendela dengan takut.
"Kau pikir kau berbicara dengan siapa huh!"
"Kau adalah penyihir kelas tiga yang bahkan tidak bisa menggunakan Flight Shoes dengan baik!"
Para menteri menertawakan sosoknya.
Kaisar yang berfokus pada pengumpulan mana dari kota-kota kekaisaran ke ibukota tidak memperhatikan hal-hal sepele ini, kehilangan satu-satunya kesempatan untuk mencegah bencana terjadi.
Hero Fuu yang entah bagaimana berhasil belajar menggunakan Flight Shoes pergi menjauh dari ruang audiensi.
"Aku berhasil keluar dari aula. Satu menit. Itulah waktu sisa hidupmu."
Hero Fuu bergumam sambil tersenyum jahat.
◇
"Lyuryu, di sana nanodesu!"
――LYURYURYUUU.
Dragon putih menukik ketika berada di atas demon lord.
"Kita pergi."
"Dimengerti, nanodesu."
Dua sosok yang melompat dari dragon putih, melaju kencang seperti bola meriam dan menembus demon lord.
――VWOUNPWEELE。
Demon lord mengeluarkan jeritan yang menjijikan.
――AZWOOOOOOOOWN。
Seekor binatang buas berwarna platinum bergegas keluar dari cakrawala bersama dengan angin kencang dan amarah yang menyelimuti demon lord, menyeretnya dengan ganas dan mengubahnya menjadi puing-puing lain di kastil.
Awan debu tersapu oleh angin kencang yang menyelimuti binatang buas platinum, mengungkapkan sosok divine beast.
Serigala platinum yang menyerang demon lord tiba-tiba menusukkan taringnya ke demon lord, dan menarik cahaya ungu - [Fragmen Dewa] keluar dari tubuhnya.
"Ooh, luar biasa."
Hikaru menyuarakan keterkejutannya melihat Serigala platinum memegang [Fragmen Dewa] di mulutnya, sedangkan metode normal bahkan tidak dapat mengambilnya.
Golden Knight Hijau - Mia yang muncul mengendarai angin mengangkat tangan kecilnya ke arah Hikaru dan Hero Yuuki.
"V"
Rupanya, binatang platinum itu adalah artificial spirit yang dipanggil Mia.
◇
"Arisa, aku selesai membawa warga sipil ke tempat yang aman, jadi aku melaporkan."
"Oke, kalau begitu, aku akan menutup Teleport Gate."
Nana dan Arisa memusatkan perhatian untuk membantu warga sipil berlindung sementara meninggalkan semua pertempuran kepada gadis-gadis lain.
Lulu yang mengendarai Floating Fort-nya mendekat.
"Arisa, aku sudah mengurus semua monster terbang."
"Terima kasih, Lulu-oneesama."
"Sepertinya Tama-chan telah menghabisi semua monster kecil yang ditemukan oleh pesawat pengintai di semua tempat."
"Seperti yang diharapkan dari Ninja Cat Tama."
Arisa dan Lulu tersenyum puas.
"--Ah."
Di kejauhan, demon lord jatuh.
『V』
Suara Mia mencapai keduanya melalui [Tactician Talk].
――AZWOOOOOOOOWN.
"Sepertinya mereka telah mengalahkan demon lord."
Mereka melihat lolongan kemenangan binatang buas platinum itu.
『Ini revisi yang cukup bagus untuk melawan demon lord, Lesser Fenrir cukup bagus.』
『Nn, bagus.』
『Dan, bagaimana dengan demon lord?』
『Sepertinya tidak hidup kembali. Cahaya Ungu tersegel dalam Talisman yang dibawa oleh para hero Saga empire. 』
『Ya ampun, itu sangat anti-klimak.』
Arisa yang mendengar laporan dari Hikaru bergumam dalam bisikan, "Kupikir itu akan sedikit lebih sulit ketika aku mendengar itu adalah demon lord vampir."
"Kelaparan "
Ninja Kucing keluar dari bayangan.
Bukan tubuh ganda yang memakai topeng kucing, tapi yang asli menggunakan golden armor.
"Nyu "
Suara bel sore bisa terdengar di kejauhan.
Sepertinya magic tool Saga Empire yang bertindak sebagai sinyal waktu berbunyi.
"Nyu?"
Tama yang dengan malas mengistirahatkan diri, berdiri.
Telinganya di dalam helm emas berkedut, mendengar getaran kecil yang mengguncang tanah.
"Arisa, sudah waktunya istirahat siang, jadi aku beri tahu."
"Hmm benar, mari kita serahkan perburuan yang tersisa kepada orang-orang Saga empire -"
Arisa berhenti di tengah jalan.
"Arisa?"
Nana berlutut dan mengintip ke wajah Arisa.
"Arisa, ada apa, jadi aku bertanya."
"Oh maaf maaf, master baru saja menghubungiku melalui Familiar Link. Dia juga mengalami kesulitan di sana."
Wajah tersenyum Arisa tiba-tiba membeku karena gempa bumi mendadak yang membawa malapetaka.
Tampaknya krisis yang menimpa Saga empire baru saja dimulai.