Kamis, 07 Maret 2019

Kasuari Dan Dara Mahota

Kasuari mempunyai tubuh besar dan sayap lebar. Dia bisa terbang tinggi. Namun, Kasuari amat serakah. Dia memetik banyak sekali buah yang telah masak. Buah-buahan itu disembunyikan di bawah sayapnya sehingga burung-burung lain tidak kebagian. Burung-burung lain mengetahui keserakahan Kasuari. Oleh sebab itu, tidak seekor burung pun mau berteman dengannya. Meski demikian, Kasuari tidak
Memedulikannya.
Lama-kelamaan Kasuari semakin serakah. Tidak hanya buah-buahan di pohon saja yang diambilnya, tetapi juga buah-buahan yang jatuh ke tanah. Burung-burung lain pun jengkel. Mereka mencari cara semoga Kasuari sadar dari sifat serakahnya.
”Bagaimana jikalau lomba terbang? Siapa yang bisa terbang tinggi
dan paling jauh, dialah pemenangnya. Kalau Kasuari kalah, beliau dihentikan mencurangi kita lagi,” permintaan Dara Makota.
”Siapa yang bisa melawan Kasuari? Badannya besar. Sayapnya lebar. Sekali mengepakkan sayap, beliau niscaya bisa terbang jauh. Kita tidak akan menang,” jawab Pipit pesimis.
”Ingat, kita harus memakai akal. Serahkan semuanya kepadaku. Aku akan melawannya dalam perlombaan ini,” kata Dara Makota sambil tersenyum. Dia berusaha meyakinkan teman-temannya.
Teman-teman Dara Makota saling berpandangan. Mereka bertanyatanya dalam hati. Mungkinkah Dara Makota yang bertubuh kecil sanggup mengalahkan Kasuari yang besar?
Dara Makota memberikan tantangannya kepada Kasuari. Kasuari menyetujui tantangan Dara Makota. Saat pertandingan tiba, semua burung hadir untuk menyaksikan.
Dengan sombongnya Kasuari menertawakan Dara Makota. ”Sudahlah, kau mengalah saja daripada menerima malu,” ejek Kasuari.
Dara Makota bergeming. ”Siapa yang tertawa belakangan, beliau yang menang,” sahut Dara Makota.
Kasuari dan Dara Makota pun bertanding. Mereka melesat dengan kencang. Kasuari terbang cepat sekali. Sesekali Kasuari menoleh Dara Makota yang berada di belakangnya. Dia takut jikalau Dara Makota menyusulnya.
Saat asyik menoleh, tiba-tiba... BRAAK.... Kasuari menabrak batang pohon. Sebelah sayapnya pun patah. Semua yang hadir tertegun, tetapi Kasuari tak mau menyerah. Dia berusaha bangun dan mengepak-ngepakkan sayapnya. Sayangnya, beliau terus terjatuh dan menggelepar di tanah. Sementara itu, Dara Makota terus melesat jauh meninggalkan Kasuari.
Kasuari hanya sanggup memandang Dara Makota dengan rasa malu. Sekarang beliau gres tahu rasanya menjadi makhluk lemah. Selama ini beliau selalu merasa menjadi burung terhebat. Namun, dalam sekejap beliau tidak bisa terbang lagi.
Beberapa burung lain turun ke tanah. Mereka membantu Kasuari. Kasuari semakin malu sebab selama ini beliau telah mencurangi mereka.
Sejak dikala itu, Kasuari sadar dan mengubah perilakunya. Namun sayang sekali, semenjak dikala itu pula Kasuari tidak bisa terbang lagi. Dia harus mencari makan di tanah.

Disadur dari: Dian K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2014.




Pada Pembelajaran 1 telah dijelaskan bahwa dongeng “Asal Mula Telaga Warna” merupakan dongeng fiksi. Cerita yang diceritakan Ibu Guru di atas juga merupakan dongeng fiksi. Ayo, melaksanakan acara berikut.


Ayo Berlatih


Siapa saja tokoh-tokoh dalam dongeng tersebut? Sebutkan tokoh-tokoh dalam cerita. Kemudian, ceritakan secara verbal dongeng tersebut di depan teman-teman dan gurumu.
Ada banyak sekali jenis dongeng fiksi, di antaranya dongeng rakyat, cerpen, dan novel. Adapun jenis dongeng rakyat antara lain dongeng jenaka, mite, fabel, legenda, dan saga.

Ayo Berdiskusi

Carilah gosip perihal jenis-jenis dongeng fiksi berikut!



Jawaban:



a. Cerita jenaka adalah dongeng pendek berisi kebodohan atau kecerdikan seseorang dan menjadikan senyum atau tawa bagi pembaca atau pendengar.

    Contoh: Si Kabayan, Pak Pandir, Pak Belalang, dan Lebay Malang.


b. Mite adalah dongeng berafiliasi dengan kepercayaan suatu benda, insiden gaib, alam        gaib, atau yang dipercaya mempunyai kekuatan gaib, menyerupai dewa, peri, dan Tuhan.

    Contoh: Putri Tanjung Buih dan Putri dari Bambu.


c. Fabel adalah dongeng dengan tokoh-tokoh binatang yang diceritakan hidup dan bermasyarakat menyerupai manusia.

    Contoh: Kancil dengan Buaya dan Burung Bangau.


d. Legenda adalah dongeng usang mengisahkan riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah,kejadian alam asal-usul suatu benda, atau insiden di suatu tempat atau daerah.

    Contoh: Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu dan Malinkundang.

e. Saga adalah dongeng usang yang mengandung unsur sejarah, contohnya kepahlawanan.
    Contoh: Calon Arang dan Lutung Kasarung.

f. Cerpen adalah dongeng fiksi yang memaparkan kisah ataupun dongeng perihal kehidupan insan melalui goresan pena pendek. Cerpen sanggup final dibaca dalam sekali duduk.
   Contoh: Cerpen-cerpen anak pada majalah atau surat kabar.

g. Novel adalah dongeng fiksi yang panjang dan mengandung rangkaian dongeng kehidupan seseorang dengan orang yang disekelilingnya dengan menonjolkan etika setiap tokoh.
    Contoh: Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck karya Hamka.


Bacalah kembali dongeng Asal Mula Telaga Warna dan Kasuari dan Dara Mahkota
Kemudian, identifikasilah jenis dongeng fiksi tersebut.


Jawaban:


- Cerita "Kasuari dan Dara Mahota" adalah dongeng fiksi berupa fabel sebab tokohnya adalah    binatang yang berwatak menyerupai manusia.

- Cerita "Asal Mula Telaga Warna" adalah dongeng fiksi berupa legenda sebab dongeng tersebut    mengisahkan riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah.

Sumber https://www.gurune.net/

Artikel Terkait