Kamis, 31 Januari 2019

Asal Mula Telaga Warna

Dahulu kala di Jawa Barat, ada Raja dan Permaisuri yang belum dikarunia anak. Padahal, mereka sudah bertahun-tahun menunggu. Akhirnya, Raja memutuskan untuk bertapa di hutan.
Di hutan Raja terus berdoa kepada Yang MahaKuasa. Raja meminta semoga segera dikarunia anak. Doa Raja pun terkabul.
Permaisuri melahirkan seorang bayi perempuan. Raja dan Permaisuri sangat bahagia. Seluruh rakyat juga bersuka cita menyambut kelahiran Putri Raja.
Raja dan Permaisuri sangat mengasihi putrinya. Mereka juga sangat memanjakannya. Segala impian putrinya dituruti.
Tak terasa Putri Raja telah tumbuh menjadi gadis yang cantik. Hari itu beliau berulang tahun ketujuh belas. Raja mengadakan pesta besarbesaran. Semua rakyat diundang ke pesta.
Raja dan Permaisuri telah menyiapkan hadiah istimewa berupa kalung. Kalung terbuat dari untaian permata berwarna-warni. Saat pesta berlangsung, Raja menyerahkan kalung itu.
”Kalung ini hadiah dari kami. Lihat, indah sekali, bukan? Kau niscaya menyukainya,” kata Raja.
Raja bersiap mengalungkan kalung itu ke leher putrinya. Sungguh di luar dugaan, Putri menolak mengenakan kalung itu.
”Aku tak suka kalung ini, Ayah,” tolak Putri dengan kasar.
Raja dan Permaisuri terkejut. Kemudian, Permaisuri berusaha membujuk putrinya dengan lembut. Permaisuri mendekat dan hendak memakaikan kalung itu ke leher putrinya.
”Aku tidak mau! Aku tidak suka kalung itu! Kalung itu jelek!” teriak Putri sambil menepis tangan Permaisuri.
Tanpa sengaja, kalung itu terjatuh. Permata-permatanya terceraiberai di lantai. Permaisuri sangat sedih. Permaisuri terduduk dan menangis. Tangisan Permaisuri menyayat hati. Seluruh rakyat yang hadir turut menangis. Mereka duka melihat tingkah laris Putri yang mereka sayangi.
Tidak disangka, air mata yang tumpah ke lantai menjelma pedoman air. Aliran air menghanyutkan permata-permata yang berserakan. Air tersebut mengalir ke luar istana dan membentuk danau. Anehnya, air danau berwarna-warni menyerupai warna-warna permata kalung Putri. Kini danau itu dikenal dengan nama Telaga Warna.



Disadur dari: Dian K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2014.Berlatih

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut menurut dongeng di depan.

1. Siapa tokoh-tokoh yang terdapat dalam dongeng tersebut?
     
    Jawab: Tokoh-tokoh yang terdapat dalam dongeng tersebut adalah;
                 1. Raja
                 2. Permaisuri
                 3. Putri Raja

2. Di mana Raja melaksanakan pertapaan?

    Jawab: Raja melaksanakan pertapaan di hutan.

3. Apa hadiah yang disiapkan Raja dan Permaisuri untuk ulang tahun putrinya?

    Jawab: Raja dan Permaisuri telah menyiapkan hadiah istimewaberupa kalung. Kalung

                terbuat dari untaian permata berwarna-warni. 


4. Mengapa Permaisuri bersedih dan menangis?


     Jawab: Putri menolak mengenakan kalung itu, Permaisuri mendekat dan hendak                               memakaikan kalung itu ke leher Putrinya. Tanpa sengaja, kalung itu terjatuh.                         Permata-permatanya terceraiberai di lantai. Permaisuri sangat sedih.

5. Bagaimana sifat Putri dalam dongeng tersebut?


    Jawab: Sifat Putri dalam dongeng tersebut kurang baik. Meskipun Putri Raja ialah gadis                      yang cantik, tetapi memiliki sifat kasar dan manja alasannya ialah terlalu dimanjakan                     Raja dan Permaisuri.

Ayo Berlatih

Ceritakan kembali secara ekspresi dengan menyebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam dongeng “Asal Mula Telaga Warna”.
Berceritalah di depan guru dan teman-temanmu.
Ceritakan dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh percaya diri.
Cerita “Asal Mula Telaga Warna” merupakan dongeng fiksi. Cerita fiksi diolah menurut pandangan, tafsiran, dan evaluasi pengarang mengenai peristiwaperistiwa, baik yang pernah terjadi secara aktual maupun hanya dalam imajinasi pengarang. Cerita fiksi dinikmati pembaca sebagai sarana hiburan.

Ayo Berdiskusi

Carilah informasi ihwal dongeng fiksi dan ciri-cirinya dari aneka macam sumber. Lakukan aktivitas ini bersama sahabat sebangkumu. Diskusikanlah informasi yang kalian peroleh.
Kemudian, tulislah informasi yang kau peroleh.


Jawaban

- Cerita fiksi ialah dongeng rekayasa yang tidak benar benar terjadi.

- Ciri-ciri dongeng fiksi:
  1. Bersifat rekaan (tidak sebenarnya);
  2. Bahasanya bersifat konotatif;
  3. Menggunakan imajinasi si penulis;
  4. Biasanya menggunakan bahasa sehari-hari;
  5. Bahasanya tidak formal.


Sumber https://www.gurune.net/

Artikel Terkait