Kamis, 11 Februari 2016

Peristiwa Menjelang Dan Sehabis Pembacaan Teks Proklamasi



Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi

Setelah mendengar isu Jepang mengalah kepada Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan dirinya untuk merdeka. Perundingan - perundingan  diadakan  di  antara  para  pemuda  dengan tokoh-tokoh tua, mau pun di antara para perjaka sendiri. 

Walaupun demikian, antara tokoh perjaka dan golongan renta sering terjadi perbedaan pendapat. Akibatnya, terjadilah “Peristiwa Rengasdengklok”. Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati  dan  Guntur  Soekarno  Poetra  dibawa  pemuda  ke  Rengasdengklok  agar  tidak terpengaruh oleh Jepang. Tujuannya mendesak golongan renta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. 

Baca Juga : Peristiwa Pembacaan Teks Proklamasi

Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh, Bung Hatta dan Bung Karno, balasannya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta hingga di Jakarta pada pukul 23.00 WIB. Soekarno dan Hatta sesudah singgah di rumah masing masing, kemudian bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). 

Di tempat itu, mereka akan merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Perumusan hingga dengan penandatanganan teks Proklamasi Kemerdekaan gres selesai pada pukul 04.00 WIB dini hari pada tanggal 17 Agustus 1945.  Pada ketika itu juga, disepakati bahwa teks Proklamasi akan dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.


Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi


Adapun insiden sesudah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sebagai berikut. 

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945  

  • Para perjaka berbagi isu Proklamasi melalui banyak sekali cara, antara lain menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok.  
  • Wartawan  Kantor  Berita  Domei (sekarang  Kantor  Berita  Antara),  Syahruddin  berhasil menyelundupkan  teks  Proklamasi  dan  diterima  oleh  Kepala  Bagian  Radio,  Waidan  B. Palenewen. Teks Proklamasi tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz untuk segera disiarkan melalui radio.  
  • Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar. Harian Soeara Asia di Surabaya ialah koran pertama yang menyiarkan isu Proklamasi.  
  • Pihak pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan para gubernur yang telah dilantik  pada  tanggal 2  September 1945  untuk  menyebarluaskan  berita  Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di wilayahnya.

Baca Juga : Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan.

Sambutan Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 

Peristiwa penting yang mengatakan pemberian rakyat secara impulsif terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.  

  • Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 menyambut kemerdekaan.  
  • Usaha menegakkan kedaulatan juga terjadi di banyak sekali kawasan dengan adanya tindakan heroik di banyak sekali kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya,   Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa.


Ayo Berlatih

kosakata baku dan tidak baku pada bacaan yang berjudul “Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi” 

Kemudian, carilah arti katanya di Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertanya kepada guru atau berdiskusi.


Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi

Ayo Berlatih

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan terkait Peristiwa Rengasdengklok 



Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi


Ceritakan kembali secara tertulis peristiwa-peristiwa yang terjadi sesudah pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


A. Penyebarluasan Berita Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan.





  • Para perjaka berbagi isu Proklamasi melalui banyak sekali cara, antara lain menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok.  
  • Wartawan  Kantor  Berita  Domei (sekarang  Kantor  Berita  Antara),  Syahruddin  berhasil menyelundupkan  teks  Proklamasi  dan  diterima  oleh  Kepala  Bagian  Radio,  Waidan  B. Palenewen. Teks Proklamasi tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz untuk segera disiarkan melalui radio.  
  • Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar. Harian Soeara Asia di Surabaya ialah koran pertama yang menyiarkan isu Proklamasi.  
  • Pihak pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan para gubernur yang telah dilantik  pada  tanggal 2  September 1945  untuk  menyebarluaskan  berita  Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di wilayahnya.
B. Reaksi Masyarakat Indonesia 
  • Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 menyambut kemerdekaan.  
  • Usaha menegakkan kedaulatan juga terjadi di banyak sekali kawasan dengan adanya tindakan heroik di banyak sekali kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya,   Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa.
Peristiwa pembacaan teks Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah yang menyebabkan bangsa Indonesia merdeka dan berdaulat. Seluruh rakyat Indonesia pun menyambut dengan penuh kegembiraan. 


Dengan mengetahui insiden Proklamasi, kita menjadi  makin mengetahui bahwa dibutuhkan perjuangan keras  dan  pengorbanan  yang  besar  untuk  meraih  kemerdekaan  dan  membentuk  Negara  Kesatuan Republik  Indonesia. Pelajaran yang sanggup kita petik ialah kepentingan bangsa dan negara ialah yang utama di atas kepentingan langsung dan golongan. Dalam lingkup yang lebih kecil (dalam kehidupan bermasyarakat), kepentingan umum harus diutamakan daripada kepentingan pribadi. Kamu ialah generasi penerus bangsa. 

Apa yang sanggup kau lakukan untuk mengisi kemerdekaan ini? 
Yang sanggup saya lakukan untuk mengisi kemerdekaan sebagai seorang pelajar yaitu berguru dengan ulet dan tekun, Mengisi kemerdekaan dengan banyak sekali aktivitas konkret berupa talenta dan minat dalam bidang seni, olahraga dan lainya.

Sumber https://www.gurune.net/

Artikel Terkait